Artilel Ilmiah
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG GURU DALAM
KURTILAS EDISI REVISI 2017
Karya Tulis
Oleh :
MASJIDAN, M.Pd
NIP. 19780119 200501 1 006
SMP NEGERI 3 AMUNTAI UTARA
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
2017
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG GURU DALAM
KURTILAS EDISI REVISI 2017
Pendidikan adalah
sebuah proses usaha manusia dalam mendewasakan anak. Jika menghendaki
pendidikan berjalan sesuai yang diharapkan, tentunya harus memperhatikan tiga
komponen penting yaitu guru atau pendidik, masyarakat dan orang tua. Guru
adalah tonggak penting dalam sebuah pendidikan. Baik dan buruknya sebuah
pendidikan akan tergantung kepada gurunya. Karenanya bisa jadi dikatakan seorang
anak yang berhasil dalam pendidikan guru menjadi rujukan masyarakat.
Sebaliknya, seorang anak yang gagal dalam pendidikan guru juga yang menjadi
tumpuan. Penyampaian materi pelajaran hanyalah salah satu dari berbagai
kegiatan pada proses belajar. Ini merupakan proses yang dinamis dalam segala
fase dan proses perkembangan siswa (Slameto, 2003 : 97).
Guru adalah
pendidik profesional. Tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini (pada jalur pendidikan formal), pendidikan dasar dan menengah.
Ini termaktub dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
Guru memegang
peranan dan tanggung jawab yang penting pada pelaksanaan program pengajaran di
sekolah. Guru merupakan pembimbing siswa sehingga keduanya dapat menjalin
hubungan emosional yang bermakna selama proses penyerapan nilai-nilai dari
lingkungan sekitar. Kondisi ini memudahkan mereka untuk menyesuaikan diri dalam
kehidupan di masyarakat (Depdiknas, 2003 : 3).
Selaras
dengan kebijakan pemerintah yang menerapkan kurikulum 2013 (K13) atau disingkat
Kurtilas, format RPP telah mengalami beberapa kali perubahan, dan revisi
terakhir pada tahun 2017 ini sebagai pedoman bagi para guru dan pendidik dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, dalam hal ini telah disosialisasikan, dan diharapkan bisa
diterapkan pada tahun ajaran baru 2017/2018.
Dalam format RPP
revisi tahun 2017 ini ada empat hal baru yang dimunculkan, yaitu 1).PPK
(Penguatan Pendidikan Karakter), 2).HOTS (High Order Thingking Skill), 3).
Integrasi Literasi dalam Pembelajaran, dan 4) 4C (Creative and Inovation,
Critical Thingking and Problem Solving, Communicative and Collaborative).
Berikut
penjelasannya :
1) PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam
pembelajaran di kelas menyangkut 5 hal yaitu : religious, nasionalisme, mandiri,
gotong royong dan integritas. Program ini akan disesuaikan dengan rencana 5
hari belajar atau yang akhir-akhir ini sering disebut dengan fullday scholl atau
8 jam sehari di sekolah, sedangkan 2 hari sisanya dalam seminggu merupakan
pendidikan untuk keluarga.
2) HOTS (High Order Thingking Skill) guru
harus mampu membuat siswa untuk dapat berpikir pada level keterampilan tingkat
tinggi dalam RPP yang dibuat dan akan diterapkannya dalam pembelajaran di
kelas. HOTS adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif dan
berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam K13
menuntut pembelajarannya berpikir sampai metakognitif yang mensyaratkan
pendidik mampu untuk memprediksi, mendesain dan memperkirakan.
3) Integrasi Literasi dalam muatan RPP : Konteks
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain:
membaca, menyimak, menulis dan atau berbicara. GLS merupakan upaya yang
dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Literasi lebih dari sekedar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan
berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual,
digital dan auditori.
4) Integrasi 4C : dalam muatan RPP
istilah 4C (Creative and Inovation, Critical Thingking and Problem Solving,
Communicative and Collaborative) adalah keterampilan abad 21 yang
sesungguhnya harus dituju dalam pendidikan, bukan sekedar transfer materi. Abad 21 adalah abad dimana dunia berkembang
dengan sangat cepat dan dinamis, penguasaan keterampilan abad 21 sangat
penting. 4C adalah jenis soft-skill yang pada implementasinya jauh lebih
bermanfaat ketimbang hardskill.
Pada akhirnya di
tangan gurulah sukses tidaknya implementasi kurikulum 2013 yang pada tahun 2017 ini telah
diadakan perubahan revisi pada RPP nya. Guru diharapkan mampu memahami dan
menyusun RPP seperti yang dikehendaki pemerintah dalam rangka mencapai tujuan
bangsa untuk menuju generasi emas pada 100 tahun Indonesia merdeka tahun 2045. Generasi
yang diharapkan mempunyai daya saing tinggi dan setara dengan negara maju di
belahan dunia lain.
0 komentar:
Posting Komentar